JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama bersama pelaku industri tekstil dan designer meluncurkan Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) pada ajang Indonesia Fashion Week, Kamis (28/3/2024).
Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, mengatakan IGHF dimaksudkan untuk mendorong pengembangan fesyen muslim, yang merupakan salah satu langkah strategis untuk mengantarkan Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia.
“Hari ini BPJPH bersama dengan industri tekstil dan para designer melaunching Indonesia Global Halal Fashion. Halal Fashion yang dimulai dari produk tekstil atau kain bersertifikat halal ini diharapkan membawa Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia” kata Aqil di JCC, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Pengembangan fesyen halal, lanjutnya, juga dipastikan menjadi salah satu penguat halal value chain atau rantai pasok ekosistem halal nasional. Sebab tekstil atau kain halal dibutuhkan sebagai bahan baku fashion yang dihasilkan oleh para designer Indonesia.
Produk fesyen halal karya tangan-tangan anak bangsa tersebut selanjutnya ditargetkan dapat menembus pasar-pasar ekspor yang dianggap kunci untuk mengokohkan eksistensi fesyen Muslim Indonesia di kancah internasional, seperti ekspor ke negara-negara OKI, Timur Tengah maupun Eropa. Potensi tersebut, menurut Aqil, harus digarap serius.
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga dunia secara keseluruhan peringkat The Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam SGIE Report yang dirilis Dinarstandard 2023. Indonesia mempertahankan posisi kedua dalam industri makanan halal dan mempertahankan posisi ketiga pada indikator fesyen dan mode, masih kalah dari Turki dan Malaysia.